Pengkabelan Kabel Straight Dan Cross Pada Jaringan

Tuesday 31 July 2012

Bagi anda yang sudah "Jago" dalam hal jaringan pasti sudah tau apa itu kabel straight dan kable Cross. Namun bagi anda yang belum tau tentang ini mari kita simak.

Berikut saya akan menjelaskan tentang Kabel Straight dan kabel Cross.
Kabel tersebut yaitu kabel yang digunakan dalam membuat kabel jaringan dengan kabel UTP. Satu per satu akan saya jelaskan pengertian dari kedua kabel jaringan tersebut.

  1. Kabel Straight
    Kabel Straight ini kabel jaringan yang menggunakan urutan yang SAMA pada kedua ujungnya.
    Kabel Straight ini digunakan untuk menghubungkan perangkat jaringan yang berbeda. Misalkan :
    • menghubungkan komputer ke port biasa di Switch.
    • menghubungkan komputer ke port LAN modem cable/DSL.
    • menghubungkan port WAN router ke port LAN modem cable/DSL.
    • menghubungkan port LAN router ke port uplink di Switch.
    • menghubungkan 2 HUB/Switch dengan salah satu HUB/Switch menggunakan port uplink dan yang lainnya menggunakan port biasa.
    Kabel Straight

    Susunan Kabel Straight :
    1.Putih Orange
    2.Orange
    3.Putih Hijau
    4.Biru
    5.Putih Biru
    6.Hijau
    7.Putih Cokelat
    8.Cokelat

  2. Kabel Cross
    Kabel Cross ini adalah kabel jaringan yang menggunakan urutan BERBEDA dalam pengkabelan kedua ujungnya. Kabel Cross ini digunakan untuk menghubungkan perangkat jaringan yang sama. Misalkan :
    • menghubungkan 2 buah komputer secara langsung
    • menghubungkan 2 buah HUB/Switch menggunakan port biasa diantara kedua HUB/Switch.
    • menghubungkan komputer ke port uplink Switch
    • menghubungkan port LAN router ke port biasa di HUB/Switch

    Kabel Cross
    Susunan Kabel Cross :
    1.Putih Hijau
    2.Hijau
    3.Putih Orange
    4.Biru
    5.Putih Biru
    6.Orange
    7.Putih Cokelat
    8.Cokelat

    Ujung yang satunya sama dengan kabel Straigth

 Jadi, perbedaan kabel cross dari kabel straight cuma terletak dari kabel nomer 1 dan 3 dan 2 dan 6, kita tinggal menukar saja kedua kabel itu.

Alamat IP versi 6


Alamat IP versi 6
Alamat IP versi 6 (sering disebut sebagai alamat IPv6) adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol IP versi 6. Panjang totalnya adalah 128-bit, dan secara teoritis dapat mengalamati hingga 2128=3,4 x 1038 host komputer di seluruh dunia. Contoh alamat IP versi 6 adalah 21DA:00D3:0000:2F3B:02AA:00FF:FE28:9C5A.


Berbeda dengan IPv4 yang hanya memiliki panjang 32-bit (jumlah total alamat yang dapat dicapainya mencapai 4,294,967,296 alamat), alamat IPv6 memiliki panjang 128-bit. IPv4, meskipun total alamatnya mencapai 4 miliar, pada kenyataannya tidak sampai 4 miliar alamat, karena ada beberapa limitasi, sehingga implementasinya saat ini hanya mencapai beberapa ratus juta saja. IPv6, yang memiliki panjang 128-bit, memiliki total alamat yang mungkin hingga 2128=3,4 x 1038 alamat. Total alamat yang sangat besar ini bertujuan untuk menyediakan ruang alamat yang tidak akan habis (hingga beberapa masa ke depan), dan membentuk infrastruktur routing yang disusun secara hierarkis, sehingga mengurangi kompleksitas proses routing dan tabel routing.
Sama seperti halnya IPv4, IPv6 juga mengizinkan adanya DHCP Server sebagai pengatur alamat otomatis. Jika dalam IPv4 terdapat dynamic address dan static address, maka dalam IPv6, konfigurasi alamat dengan menggunakan DHCP Server dinamakan dengan stateful address configuration, sementara jika konfigurasi alamat IPv6 tanpa DHCP Server dinamakan dengan stateless address configuration.
Seperti halnya IPv4 yang menggunakan bit-bit pada tingkat tinggi (high-order bit) sebagai alamat jaringan sementara bit-bit pada tingkat rendah (low-order bit) sebagai alamat host, dalam IPv6 juga terjadi hal serupa. Dalam IPv6, bit-bit pada tingkat tinggi akan digunakan sebagai tanda pengenal jenis alamat IPv6, yang disebut dengan Format Prefix (FP). Dalam IPv6, tidak ada subnet mask, yang ada hanyalah Format Prefix

Format Alamat

Dalam IPv6, alamat 128-bit akan dibagi ke dalam 8 blok berukuran 16-bit, yang dapat dikonversikan ke dalam bilangan heksadesimal berukuran 4-digit. Setiap blok bilangan heksadesimal tersebut akan dipisahkan dengan tanda titik dua (:). Karenanya, format notasi yang digunakan oleh IPv6 juga sering disebut dengan colon-hexadecimal format, berbeda dengan IPv4 yang menggunakan dotted-decimal format.
Berikut ini adalah contoh alamat IPv6 dalam bentuk bilangan biner:
0010000111011010000000001101001100000000000000000010111100111011000000101010101000000000

1111111111111110001010001001110001011010
Untuk menerjemahkannya ke dalam bentuk notasi colon-hexadecimal format, angka-angka biner di atas harus dibagi ke dalam 8 buah blok berukuran 16-bit:
0010000111011010 0000000011010011 0000000000000000 0010111100111011 0000001010101010

 0000000011111111 1111111000101000 1001110001011010
Lalu, setiap blok berukuran 16-bit tersebut harus dikonversikan ke dalam bilangan heksadesimal dan setiap bilangan heksadesimal tersebut dipisahkan dengan menggunakan tanda titik dua. Hasil konversinya adalah sebagai berikut:
21DA:00D3:0000:2F3B:02AA:00FF:FE28:9C5A

Jenis-jenis Alamat IPv6

IPv6 mendukung beberapa jenis format prefix, yakni sebagai berikut:
  • Alamat Unicast, yang menyediakan komunikasi secara point-to-point, secara langsung antara dua host dalam sebuah jaringan.
  • Alamat Multicast, yang menyediakan metode untuk mengirimkan sebuah paket data ke banyak host yang berada dalam group yang sama. Alamat ini digunakan dalam komunikasi one-to-many.
  • Alamat Anycast, yang menyediakan metode penyampaian paket data kepada anggota terdekat dari sebuah group. Alamat ini digunakan dalam komunikasi one-to-one-of-many. Alamat ini juga digunakan hanya sebagai alamat tujuan (destination address) dan diberikan hanya kepada router, bukan kepada host-host biasa.
Jika dilihat dari cakupan alamatnya, alamat unicast dan anycast terbagi menjadi alamat-alamat berikut:
  • Link-Local, merupakan sebuah jenis alamat yang mengizinkan sebuah komputer agar dapat berkomunikasi dengan komputer lainnya dalam satu subnet.
  • Site-Local, merupakan sebuah jenis alamat yang mengizinkan sebuah komputer agar dapat berkomunikasi dengan komputer lainnya dalam sebuah intranet.
  • Global Address, merupakan sebuah jenis alamat yang mengizinkan sebuah komputer agar dapat berkomunikasi dengan komputer lainnya dalam Internet berbasis IPv6.



Setting Web Server di Debian

Tuesday 24 July 2012

Satu lagi artikel saya tulis untuk anda semua ,haha :-D .membuat web server dengan debian server ini , caranya mudah sekali untuk di pelajari .Hanya beberapa langkah saja sudah dapat digunakan

tanpa basa-basi langsung saja


1. Pertama install softwarenya dengan cara  apt-get install apche2 php5
    ikuti proses intalasinya yes enter
2. Masuk ke direktori apache2 dengan    cd  /etc/apache2    kemudian ketik ls enter  untuk melihat daftar
    isi dari foder apache2
3. lakukan konfigurasi dengan nano httpd.conf . isi file httpd ini dengan name servernya yaitu :

 

   klik ^x ^Y enter
4. Selesai restart service apachebnya dengan cara  /etc/init.d/apache2  restart
5. Jika instalasi yang kita lakukan mode desktop kita dapat memanfaatkan browser mozila untuk mentest
    settingan apache. Tapi kalo install debian mode teks kita membutuhkan browser mode teks dengan
    meninstall links terlebih dulu.
6. Install Links dengan cara apt-get install links  enter
7. Selesai. Kita coba akses dns yang telah kita buat .
    Dengan perintah  links misalkan www.smkn2salatiga.sch.id



Jika muncul tampilan seperti diatas dan muncul keteranga it work berarti konfigurasi berhasil dan berjalan dengan baik.

jika kita ingin memasukan, menambah, atau mengedit website yang akan kita taruh di server, buka folder /www/var/ dengan cara cd /www/var
 
selamat mencoba :)

Setting FTP di debian server

Sekali lagi saya menulis artikel tentang cara konfigurasi setting di debian .Kebetulan saya dapat ini juga dari guru saya ]dan saya dituntut untuk mengerti soal server jaringan ini.

Kali ini saya akan berbagi tentang cara konfigurasi FTP ( File Transfer Protocol ) yaitu suatu server memungkinkan client dapat melakukan sharing yang dapat dibuka melalui web browser seperti pada saat kita membuka suatu website ,Namun di disini kita dapat menggunakan jaringan lokal .

Gandeng wekdal sampun sak antawes ,monggo kito sedoyo miwiti sinau FTP :D
wkwk :-D

1. Instalasi konfigurasi FTP
    Paket yang digunakan adalah vsftpd.   Intall paketnya :
    apt-get install vsftpd , selesai
2. cek di folder etc. cd /etc.   ketik ls 
 
3. Sebelum kita lakukan konfigurasi di vsftpd.conf kita back up dulu
    Perintah backup dengan cara  cp vsftpd.conf vsftpd.conf.bak
4. Kemudian lakukan konfigurasi dengan cara nano vsftpd.conf

5. Hilangkan tanda pagar pada garis merah diatas untuk mengaktifkan baris perintah tersebut
    (anonymous_enable=YES dan write_enable=YES, untuk mengijinkan user menulis di ftp)
6. Kemudian restart servicenya
    /etc/init.d/vsftpd restart
7. Cek port ftp apakah sudah terbuka ,
    Ketik  netstat –na |more 



8. Port FTP terbuka cek di  ip 0.0.0.0:21 (21 adalah port FTP) dengan status listen .
    Untuk mencek di klient dapat dilakukan dengan membuka browser ketikkan pada URLnya dengan
    ftp:// domainnamenya dalam contoh sbb
    ftp://www.smkn2salatiga.sch.id enter



ftp telah berjalan

:D
semoga sukses :)

Setting DNS di Debian

Monday 23 July 2012

Sebelumnya saya telah menulis artikel tentang cara setting konfigurasi DHCP di debian server .nah kali ini saya berikan konfigurasi DNS server pada debian cara ini perlu sedikit pemahaman dan ketelitian yang lebih karena agak sedikit rumit dibandingkan dengan setting DHCP yang saya tulis sebelumnya

silahkan di pelajarii !! :)



login sebagai root
1. install bind9 (" apt-get _  install _ bind9 ") tunggu smp prosees instalasi selesai
2. masuk di derectory bind9 yg berada dengan pertintah ( "cd _ /etc/bind 9")
3. file yg dibutuhkan untuk di konfigurasi-->named.conf
    lakukan backup sebelum configurasi named.conf  ( "cp named.conf  _ named.conf.bak")
4. edit named,conf dengan perintah nano_named.conf

5. ctrl + X ---tekan  Y ----Enter
6. cek direktory dengan ---ls


7. copy file db.local menjadi  smk zone (“cp db.local _ smk.zone ”)
8. ketik nano smk.zone  


Ubah local host menjadi smkn2salatiga.sch.id

Sehingga  menjadi sbb:




Ctrl + X --- tekan Y --- tekan Enter
9. buat file smk.db dengan mengcopy file smk.zone  --- cp 




Ketik  nano smk.db


Ubah menjadi :













Ctrl + X --- tekan Y --- tekan Enter



10. restart service dari Bind9---   enter


11. cek  hasil konfigurasi dengan perintah --- nslookup –enter  isikan dns servernya seperti pada  gambar berikut :







Kemudian ketikkan ip server  192.168.3.1 enter sehingga tampak seperti pada gambar berikut :                











Konfigurasi berhasil keluar dari nslookup  dengan perintah ctrl + c
                                               

               

Selamat mencoba :)



Setting DHCP di Debian Server

Kali ini saya akan membahas Konfigurasi DHCP di sistem operasi Debian server. Debian server adalah sistem operasi linux yang digunakan untuk server jaringan. Debian ini cukup mudah untuk di pelajari dan di praktekan .

Saya mendapatkan cara ini dari guru saya yang kebetulan pinter banget klo masalah server jaringan ini.Tanpa panjang lebar saya akan menjelaskan konfigurasi debian


Pertama Setting IP komputer server

Nano /etc/network/interfaces









Setting IP sesuai kebutuhan  ^x  ,  ^Y , Enter
Lakukan restart pada konfigurasi IP  /etc/init.d/networking

 Konfigurasi DHCP

 DHCP : untuk memberikan ip secara otomatis kepada client


  1.     Install soft - DHCPnya
    apt-get install dhcp3-server
    [enter-OK] tunggu instalasi sampai selesai
  2. Konfigurasi di lakukan pada file dhcpd.conf
    File dapat di temukan di 
    cd  /etc/dhcp3 [enter]  cek dengan perintah ls/dir
  3.  Untuk konfigurasinya  nano dhcpd.conf






  4.              Temukan baris seperti diatas  , hilangkan tanda pagar pada contoh ganti subnet menjadi
    192.168.3.0 netmask dengan 255.255.255.0. range diisi dengan ip yang akan di jadikan dhcp . dari contoh ubah range IP dari 192.168.1.100 192.168.1.200 sehingga menjadi sbb:






  5. ^ X ^Y enter
  6. Restart service dhcp :  /etc/init.d/dhcp3-server restart

FL Studio 9

Friday 20 July 2012


Bagi kalian yang jago banget dalam otak atik musik pasti tau software ini. Ya FLStudio atau Fruity Loop. Aku tau software ini dari temen saat ngomong ngomong soal musik. Ya software ini cocok banget buat kalian yang suka otak atik musik karena software ini cukup mudah untuk di gunakan di lengkapi dengan suara efek* yang bagus banget.
Aku nggak jago* banget bikin musik pakek software ini tapi lumayan tau saja kok
hehe :D

Pengalaman saya menggunakan FLStudio ini untuk live dengan band lumayan bagus juga kok, enak dipakek nya. Bagi agan* yang sering pakek sampling dalam live band nya tolong bagi* pengalamanyya ya
sama* belajar dari dunia maya


Namun saat ini sudah ada FL studio 10 dengan fitur terbaru antara lain
  • 64 Bit plugin wrapper - FL Studio now hosts 64 Bit VST plugins for access to unlimited memory.
  • Autosave / Autobackup - Don't lose a project or data again.
  • Revised Playlist - Individually resizable tracks. Lock tracks to Clips. Live performance time Marker options (Jump to, Loop, Pause & Skip)
  • Revised Mixer - Fully Automatic Plugin Delay Compensation (A-PDC). New waveform meter view.
  • Revised Piano roll - Export as sheet music option. Vertical zoom with not properties view. Magic lasso selection & note-handle stretch. Edit ghost notes by double Right-click. Waveform view.
  • Pattern Picker - opens from the Playlist, Piano roll or Stepsequencer. Select Patterns & Channels.
  • Patcher  (free) - chain instruments & effects for easy saving of complete instrument & effect chains.
  • ZGameEditor Visualizer (free) - OpenGL based visualization effect with movie render capability. 
  • Pitcher (demo) - real-time correction/harmonization plugin responds to Piano roll note control.
  • Newtone (demo) - pitch correction editor for precise control, pristine quality stretching, re-pitching and correction.
  • Keep on disk & 32 Bit Bridge - now give each Audio Clip / Sampler Channel / Plugin access to at least 2 GB memory and up to 4 for VST Plugins.
  • Fruity Edition - gains access to Pattern Clips.

download demo disini
Nahh ini masih Demo

Versi demo yakni versi review yang tentunya tidak sebagus versi yang bayar kannn hhehe :D
jika kita menggunakan versi DEMO maka projek yang kita buat tadak bisa di save

maka nie ane berikan crack nya menjadi Producer Edition XXL
monggo di download Crack FLStudio

Bagi agan* yang sudah mahir , share ilmu dan pengalamanyya ya  
:D
 

Cari

Admin

Muhamad Windy Sulistiyo
SMK Negeri 2 Salatiga/TKJ
Universitas Nasional PASIM
Bandung
Indonesia

Wend Wend Wendyy

Create Your Badge

Total Pageviews